Breaking News
Loading...
Kamis, 05 Maret 2015

KakiKu CeCantengan (Album Rumput Liar)

12:38 PM
KakiKu CeCantengan

Adaw! Itulah yang gue rasakan waktu kena CeCantengan pada kaki gue, tepatnya di kaki kanan bagian jempol.

Penyakit cecantengan yang gue alami, waktu SMP kelas 9.

Pas kelas 9 SMP, entah dari mana tiba-tiba penyakit cecantengan itu datang ke diri gue, yang membuat diri gue hanya mengeluh, megeluh, dan mengeluh.

Di tambah pada saat gue kena penyakit cecantengan ini, temen-temen smp gue, malah menghina dan mencaci maki gue.

Tapi diri gue gak menyerah begituh aja, dan gue percaya kalau penyakit ini datang ke diri gue, karena untuk menguji seberapa kuat dan seberapa sabar diri gue untuk mengatasi penyakit cecantengan ini.

Pernah gue berfikir, sampe kapan penyakit cecantengan yang gue alami itu sembuh? Hampir putus asa dan menyerah gue dengan penyakit ini.


Sampe-sampe lebih 2 bulan penyakit cecantengan yang gue alami pada saat itu, tak kunjung sembuh.

‘’Ayah, kira-kira kapan penyakit cecantengan ini sembuh dari kaki alif?’’ ucap gue pada ayah.

‘’sabar aja lif, rajin-rajinlah diberi obat salep, supaya cepat mengering dan cepat sembuh’’ balas ayah.

‘’di beri obat pasti yah! Selalu alif kasih! Cuman udah hampir 2 bulan ini gak sembuh-sembuh’’

‘’lagian sih kamu, sering gak potong kuku, jadi pas kuku kamu panjang, dan tertabrak benda keras, langsung berdarah dan mengakibatkan kaki kamu cecantengan’’

Perkataan ayah gue barusan itu, memang bener banget, karena waktu itu gue jarang banget yang namanya ngurusin kuku, sampe-sampe kuku tangan gue panjang semua, dan kuku kaki pun sama.

Seingat gue, kaki gue  bisa kena cecantengan pada saat kaki bagian kanan tepatnya di jempol, kukunya sangat panjang, dan gue gak sengaja keselandung batu, dan mengakibatkan jempol kaki kuku gue berdarah, untungnya gue gak nangis pada saat itu.

‘’sudahlah biarkan yang berlalu ayah! Yang penting sekarang, gimana caranya penyakit cecantengan ini cepat sembuh, udah itu aja yang alif mau’’

‘’lebih tepatnya di operasi aja lif!’’ ucap ibu gue menyambar.

‘’operasi…???’’ balas gue.

‘’nahh, perkataan ibu benar lif, mending di operasi aja, karena kalau di operasi terjamin perawatannya oleh dokter ahli dan juga kemungkinan besar sembuh lebih cepat’’ ucap ayah.

‘’tapi ayah? Ibu? Alif kan seumur hidup gak pernah yang namanya di operasi!’’ balas gue.

Gue emang gak pernah yang namanya di operasi, jangan kan di operasi, gue sakit aja gak pernah di rawat di rumah sakit, apalagi di operasi.

Dan gue ngebayangin kalau di operasi itu seperti, di beri jarum suntik supaya kita tewas seketika, setelah itu tim dokter mengubrak-abrik bagian tubuh kita, dan yang parahnya lagi takut gagal dan menyebabkan Kematian, aaahhhkkkk!!!.

‘’nahh justru kamu belum pernah di operasi, maka sekarang kamu harus mencoba yang namanya di operasi lif!’’ ucap ayah.

‘’ibu setujuh lif!’’ balas ibu.

Orang tua gue pada saat berfikiran kalau gue harus di operasi, gue hanya berfikir kalau mereka berdua seperti ingin membunuh gue atau mencoba adrenalin yang extrim, ibaratnya gue lagi di atas gedung, karena gue takut ketinggian, terus gue di paksa loncat, pokoknya gituh.

‘’tapi Yah? Bu? Alif mending lama kena penyakit cecantenan ini, dari pada alif harus di operasi’’ ucap gue.

‘’emang kenapa lif?’’ balas ayah dan ibu serempak.

‘’alif takut operasinya gagal dan alif mati!’’ ucap gue.

‘’yaudah terserah kamu, yang penting ayah dan ibu udah ngasih saran yang baik buat kamu’’ balas ayah dan ibu serempak.

Menurut gue saran apa’an? Itu bukan saran namanya tapi saran untuk mencoba adrenalin yang mematikan.

Orang tua gue hanya memberi masukan kalau gue mau sembuh dari penyakit cecantengan, jalan satu-satunya hanya operasi dan operasi.

Tapi gue gak setuju dengan masukan itu, dan gue bener-bener gak siap akan operasi.

Yang ada gue malah sering nanya ke temen sekolah, temen rumah, temen di sosial media, mengenai penyakit cecantengan ini.

Sebelumnya, pada saat gue kena penyakit cecantengan ini, rasanya itu sakit pake BE-GE-TE.

Mau jalan juga dikit-dikit sakit, jangankan jalan, gue mau nendang bola aja gak bisa, apalagi lari.

Karena penyakit cecantengan itu terjadi pada kaki bagian kanan tepatnya di jempol, sering banget temen-temen gue usil, dengan sengaja menyenggol jempol kanan gue.

Perih dan sedih rasanya, penyakit yang bener-bener lama gue derita setelah cacar.

Waktu gue kena cacar, sembuhnya setengah bulanan, nahh pas kena penyakit cecantengan, sembuhnya sampe hampir tiga bulanan.

Dan gue lanjut mengenai penyakit cecantengan ini, untuk bertanya-tanya kepada temen-temen gue.

Temen yang pertama gue tanyai itu temen sekolah.

‘’Ris?’’ ucap gue di kantin sekolah dan memulai topik obrolan.

‘’ada apa lif?’’ balas aris.

‘’loe tau penyakin cecantengan kan?’’

‘’yang kaya gimana itu?’’

Dan gue pun membuka sepatu dan kaos kaki gue di bagian kanan, dan gue tunjukin jempol kaki gue yang kena cecantengan ke aris.

Aris ini temen sekolah gue, yang mahir kalau soal penyakit-penyakit, tapi anehnya dia jarang sakit.

‘’aaassstttaaagggaaa!!! Buruknya…!!!’’ ucap aris kaget.

‘’yaelah? Engga usah lebay juga kali ris’’ balas gue.

Emang sih, pas jempol kaki gue kena cecantengan, di liatnya itu kaya busuk, dan sering banget di hinggapi lalat, tapi wangi ko.

‘’ini penyakit udah sering loe obatin kan lif?’’

‘’jangankan sering ris! Tapi tiap hari gue obtain, tapi efeknya lama banget sembuhnya’’

‘’emang apa penyebabnya lif, sampe loe bisa kena cecantengan ginih?’’

‘’biasalah, efek kuku gue panjang, dan terbentur benda keras, hasilnya kaki gue berdarah dan cecantengan ginih! Sakit tau ris!’’

‘’iyaa gue juga tau sakit!, makanya loe gak sembuh-sembuh’’

‘’terus tanggapan loe gimana ris? Ada masukan?’’

‘’operasi aja lif’’

‘’aaapppaaa….???’’

‘’iyahh lif OPERASI!’’

Ayah ibu gue memberikan saran untuk penyakit cecantengan ini, untuk segera di operasi jalan menuju sembuhnya, dan aris temen sekolah gue pun sama, memberi saran untuk gue segera di operasi.

Gue bingung dan sempat down! Dengan penyakit ini cecantengan ini.

Apa gak ada cara selain operasi sembuhnya? Atau pake obat apa kek gituh, asal jangan operasi.

‘’yakin ris di operasi aja saran loe?’’ ucap gue.

‘’iyaah lif! Dan itu menurut gue yang terbaik buat kesembuhan kaki loe’’ balas aris.

‘’yaelah!’’

‘’kenapa lif? Takut?’’

‘’iyaa gue takut! Loe tau kenapa gue takut di operasi?’’

‘’kenapa lif?’’

‘’karena yang gue takutin pertama dan paling utama ialah, pada saat di operasi dan tiba-tiba gagal yang ada merenggut nyawa gue alies gue mati, mati, dan mati!’’

‘’hahahaha, jangan berfikir sampe segituhnya dulu lif! Belum aja di jalanin udah ketaktukan gituh’’

‘’ini serius ris!’’

‘’loe mau penyakit cecantengan loe sembuh?’’

‘’mau banget…!!!’’

‘’SEGERALAH DI OPERASI!’’

‘’aahhhkkk…!!! Rese loe!’’

Dan gue meninggalkan aris, dan mengakhiri obrolan yang berlangsung adem-adem panas.

Orang tua gue, dan temen sekolah gue, sama-sama mempunyai saran dan masukan kalau gue itu lebih tepatnya di operasi, supaya cepat sembuh, tapi gue menolak dan menolak.

Masih ada harapan yang bisa gue mintai saran dan masukannya mengenai penyakit cecantengan yang gue alami pada saat itu.

Yaitu teman rumah dan teman sosial media.

Teman rumah….

Gue sedikit berfikir jernih dan tepat, untuk orang yang bakal gue mintai saran dan masukannya mengenai penyakit cecantengan ini, dan teman rumah yang gue mintai masukan dan saran, umurnya udah dewasa kira-kira 25 tahun, yang jelas dia laki-laki jomblo.

‘’Danang? Menurut loe, kalau penyakit cecantengan ginih, biar cepat sembuhnya gimana yah?’’ ucap gue dan memulai obrolan tepatnya di pinggir jalan.

‘’hmmm…. Sebelumnya udah berapa lama penyakit itu loe derita?’’ balas danang.

‘’yahhh, udah sekitar dua bulanan, dan mau tiga bulan’’

‘’yakin segituh?’’

‘’iyah yakin nang! Kan gue yang sakit, dan gue lah yang merasakan lamanya’’

‘’rajin gak loe obatin?’’

‘’rajin nang! Tiap detik, tiap menit, bahkan tiap jam, lebih tepatnya tiap hari’’

‘’hmmmm…..’’ danang bingung.

‘’kenapa nang?’’ tanya gue.

‘’padahal lif, loe rajin obatin penyakit itu, cuman masa lama banget sembuhnya’’

‘’nahh emang itu nang, yang bikin gue bingung’’

‘’mungkin di OPERASI lebih tepatnya lif!’’

‘’aaapppaaa…??? OPERASI lagi?’’ ucap gue panik.

‘’ko Operasi lagi? Emang sebelumnya pernah di operasi?’’ balas danang bingung.

‘’engga nang, maksudnya, udah beberapa orang gue tanyain mengenai penyakit cecantengan gue ini, yang gue maintain masukan dan sarannya, dan semua menjawab OPERASI lah lebih tepatnya’’

‘’itu emang betul lif!’’

‘’ko betul nang? Emang apa yang bikin diri loe menjamin kalau operasi itu jalan satu-satunya yang betul?’’

‘’karena lif! Dengan di operasi, penyakit itu bisa cepat di tangani oleh yang lebih ahli lebih tepatnya dokter’’

‘’emang gak ada cara lain nang selain di operasi?’’

‘’hmmm…. Menurut gue, itu yang terbaik dehh, biar penyakit cecantengan yang di derita loe cepat sembuh, loe mau sembuh kan?’’

‘’iyalah..!!! mau banget! Gue udah gak betah dengan penyakit cecantengan ini’’

‘’SEGERALAH di OPERASI lif!’’

‘’aaahhhkkkk…!!!’’


Gue pun meninggalkan danang dan mengakhiri obrolan, dan gue langsung bergegas pulang ke rumah dan merenung seketika di kamar.

Saat merenung di kamar, gue pun melihat kondisi jempol kaki gue yang cecantengan dan gue menatapinya secara dalam-dalam.

Betapa buruk dan hina sekali jempol kaki gue, sering banget darahnya keluar dan gue merasa kesakitan, pokoknya perih banget.

Gue berfikir dan terus berfikir sambil menatapi jempol kaki gue yang cecantangan, apakah gue pantes di operasi kalau itu jalan satu-satunya sembuh, tapi hati gue tetap menolak, kalau gue gak bisa yang namanya di operasi.

Yaudah tinggal temen sosial media lah yang belum gue mintai saran dan masukannya mengenai penyakit cecantengan ini, gue pun membuka sosial media gue, lebih tepatnya di facebook.

Di facebook, gue langsung menulis status seperti ini:

‘Hayy kalian semua..!!! Gimana cara cepat penyakit cecantengan sembuh sih? Gue lagi sakit cecantengan nih, udah hampir 3 bulan gak sembuh-sembuh, yang tau komen yah’

Gue nulis status seperti itu di facebook, semoga mendapat masukan dan saran dari temen-temen facebook gue, berupa masukan dan saran yang terbaik dan intinya bukan operasi.

Dan juga gue langsung mengajak chatingan temen facebook gue, yang akrab banget kalau di facebook gue chatingan dengannya, dia orang jauh, dan lebih tepatnya dia cewek hehehe.

Namanya putri…

‘’hyy put?’’ ucap gue lewat chating facebook dan membuka topik obrolan.

10 menit kemudian dia membalas chatingan facebook gue, dan gue mikir, ini cewek tumben banget lama balas chatingan gue, biasanya dia cepat membalasnya, apakah dia udah punya pacar? Ohh itu gak mungkin, soalnya gue belum rela *ehh.

‘’iyaa ada lif?’’ balas putri lewat chating facebook.

‘’ko tumben lama balesnya?’’ ucap gue sambil modus dikit.

‘’ohh maaf lif, tadi abis bantu mamah nyuci piring’’ balas putri.

‘’hmmm… emang kamu calon istri idaman yah hehehe’’

‘’ihh apa’an sih lif, emang ada apa?’’

‘’hehehe canda, kamu tau penyakit cecantengan kan?’’

‘’cecantengan? Yang katanya cowok-cowok keren itu yah?’’

‘’itu GeGantengan! Yang gue tanyain CeCantengan!’’

‘’hehehe, gak tau lif, kalau bisa kamu kirim aja gambar kondisi penyakit kamu ke aku, lewat chating facebook ini, biar aku bisa tau lebih jelas’’

‘’okeh!’’

Gue pun langsung ngefoto jempol kaki gue bagian kanan, yang kena penyakit cecantengan ini, dan langsung mengirimnya ke putri.

Butuh durasi waktu 1 menit, gambar itu terkirim ke putri.

Dan putri pun melihat foto jempol kaki gue yang kena cecantengan dan membalasnya.

‘’iiiihhh, menjijikan banget lif’’

‘’hmmm… emang iyasih, tapi gue tetep tamfan ko’’

‘’ihh kamu itu, terus udah di obatin belum? Sepertinya aku liat-liat itu parah bener dehh, dan cepat banget berdarahnya pasti’’

‘’di obatin udah ko put, malah tiap hari, emang penyakit ini parah, dikit-dikit mengeluarkan darah, sampe frustasi saya put dengan penyakit ini, udah hampir 3 bulanan gak kunjung sembuh’’

‘’ohh, kamu yang sabar yah lif, mau gimana pun penyakit yang sedang kamu derita itu, itu ujian dari tuhan untuk menguji kesabaran kamu lif, aku yakin penyakit itu sembuh ko’’

Putri emang temen cewek chating facebook gue yang bener-bener tau dan peduli akan musibah yang sedang gue alami ini.

Dan secara tidak langsung, dia memberi semangat kepada diri gue, untuk kesembuhan penyakit cecantengan yang gue derita ini.

Coba aja kalau putri bisa gue temuin, paling gak lama lagi, udah jadi milik gue, atau lebih tepatnya jadi pacar gue hahaha.

‘’makasih yah put, kamu doain aku juga kan?’’

‘’iyaahh pasti ko lif’’

‘’makasih yah put, udah ngeluangin waktunya buat chating sama aku’’

‘’iyah gak papa ko lif, pokoknya semoga cepat sembuh dehh’’

‘’sekali lagi makasih yah put, hehehe’’

Dan gue pun menutup topik obrolan dengan putri.

Sekarang banyak banget pemberitahuan di facebook gue, tentang status facebook yang gue buat tadi.

Ternyata status gue banyak yang komen alies yang respwan, dan gue berfikir semoga yang komen memberikan masukan dan saran yang terbaik buat gue, dan juga ada yang memberikan semangat kaya putri tadi.

Dan semua komentarnya seperti ini yang telah gue rangkum:

‘tuman! Makanya jangan songong!’
‘yakin loe bisa sakit lif? Itu mustahil’
‘coba aja loe nendang batu lif, pasti cepet sembuh deh hahaha’
‘kasian banget nasib loe lif, gue hanya bisa terharu’
‘mungkin di OPERASI jalan baiknya lif’

Itulah komentar dari temen-temen facebook gue, ada yang mencaci maki gue, ada yang menghina gue, dan lagi ada yang menyuruh gue OPERASI.

Komentar yang di berikan temen-temen ke gue, menurut gue beda jauh banget dengan putri, perempuan temen chating facebook yang cantik, rambutnya panjang, wajahnya enak di pandang, dan matanya memancarkan cahaya cinta yang penuh keindahan, kelembutan, dan juga kedamaian di hati.

itu curhatan gue saat gue emosi dalam hati.

Hasilnya dan hasilnya, gue tetep satu tujuan, kalau penyakit cecantengan yang gue derita ini, bakal sembuh dengan cara gue sendiri, bukan di operasi.

Cecantengan yang gue alami pada saat itu seperti ini kalau gue uraikan dengan tulisan:

Kaki kanan tepatnya di bagian jempol, ada kuku yang tadinya panjang dan tajam, tiba-tiba sepertinya gue pernah kena benturan benda keras, yang mengakibatkan jempol gue berdarah dan kukunya terpotong, setelah itu membengkak dan sepertinya terinfeksi karena gue terlalu lalai menyigapi penyakit itu, yang hasilnya sudah 3 bulanan gak sembuh-sembuh.

Kecewa!, sedih!, emosi!, frustasi!, semuanya menyatu pada diri gue pada saat terkena penyakit cecantengan itu.


Yaudah gue jalanin hari-hari dengan menderita cecantengan di jempol kaki bagian kanan.

Tapi setelah sudah hampir 3 bulan gue menderita penyakit cecantengan dan saat ingin menuju 4 bulan.

Disitulah keajaiban dan kebangaan pada diri gue datang.

Yang tadinya jempol kaki bagian kanan gue yang kena cecantengan sering mengeluarkan darah, dan tiba-tiba setelah 4 bulan, sudah berhenti mengeluarkan darah, dengan cara gue sering mengoleskan es batu pada jempol kaki gue yang cecantengan itu.

Sampe-sampe di pertengahan 4 bulan, penyakit cecantengan gue sudah hampir sembuh walau bisa di katakan baru 90% tapi gue udah bangga kalau penyakit yang gue derita paling lama ini, akhirnya bisa sembuh dengan cara gue sendiri, yang pastinya secara alami hehehe.

Sempat orang tua gue gak percaya kalau penyakit cecantengan yang gue derita ini sembuh.

Tapi setelah gue perlihatkan jempol kaki gue pada orang tua gue, baru mereka percaya, dan orang tua gue sempat berfikir dan bertanya, dengan cara apa gue bisa menyembuhkan penyakit itu, yang lama akan sembuhnya, dan gue menjawab dengan cara alami dan tentunya sederhana yaitu ‘ES BATU’.

1 komentar:

  1. keren ceritanya, mampu membuat saya membacanya sampai habis, excellent job ^^

    BalasHapus

 
Toggle Footer