Breaking News
Loading...
Selasa, 03 Februari 2015

GengGuan (Album Plek-Kom)

4:36 PM
GengGuan

Entah kenapa gue bingung, akhir-akhir ini banyak banget perubahan temen-temen gue di komplek.

Yang tadinya pendiem sekarang banyak bacod gak jelas, dan yang tadinya bencong jadi makin bencong dan ngelunjak.

Mungkin ini semua karena perubahan dan pesatnya kemajuan ilmu teknologi yang membuat sifat perubahan, yang tadinya kalem enjoy sekarang jadi serempet enjoy.

Di komplek perumahan gue banyak banget temen-temen gue yang ingin berkuasa di wilayah ini, sampe-sampe mereka buat perkumpulan alies geng yang namanya rata-rata serem-serem.


Ada yang namanya: Buldok, Scorpion, Semut Hitam, dan masih banyak lagi.

Yang jadi pertanyaan gue waktu itu, kenapa temen-temen gue rata-rata pada buat geng namanya dari nama hewan? Gak ada yang dari nama keren atau beriwibawa gituh? Kaya macam: Aku Anak Mamih, atau I Love Mom.

Mereka pada buat geng tujuannya cuman buat ingin nguasain wilayah komplek, kenapa gak sekalian aja wilayah Negara ini mereka kuasain biar makin di takuti.

Tapi yang buat gue jiji, di antara geng temen-temen gue, yang gue tau mereka kalau lagi mau tempur alies perang suka bawa-bawa nama bapak mereka masing-masing.

Jadi waktu malam tepatnya pukul 10 malam, ada pertempuran geng Buldok vs geng Semut Hitam. Geng buldok yang gue tau ketuanya itu bernama maliki dan ketua geng dari semut hitam fahri.

Mereka tempur waktu malam itu karena masalah anggota dari salah satu geng mereka berantem karena gak kebagian sembako.

Masing-masing geng mereka membawa 10 anggota dan tanpa bersenjata apapun alies tangan kosong.

Sebelum pertempuran kedua geng itu mulai, perbincangan antara ketua masing-masing geng mereka pun terjadi.

‘’fahri, maksud anggota loe apa nonjok anggota gue sampe nangis 7 hari 7 malam?’’ ujar maliki selaku ketua geng buldok.

‘’kata anggota gue, anggota loe duluan yang cari masalah’’ ujar fahri.

Tak lama berbincang-bincang akhirnya suasana semakin panas, dan tanpa basa-basi gengnya maliki melontarkan kata-kata kepada gengnya fahri.

‘’woi semut hitam, kalau berani dan punya nyali gak usah ngelawan anggota gue dari belakang, gue bilang bapak gue tau rasa loe’’ ujar anggota geng maliki.

Anggota geng fahri pun membalas ucapan dari geng maliki

‘’Gak takut gue sama bapak loe, bapak gue jendral punya basoka, sekali tembak hancur loe semua’’.

Pertempuran geng mereka akhirnya hanya adu mulut alies adu bacod yang bikin warga-warga sekitar bangun dan ngusir mereka semua.



Beberapa hari dari kejadian pertempuran itu, si maliki selaku ketua geng buldok mengajak gue untuk ikut gengnya, gue pun menolak.

Gue menolak karena gue males akan kegiatan geng nya yang bener-bener gak penting dan gak ada gunanya.

Masa hari senin sampai rabu milok di tembok rumah orang dengan tulisan BULDOK, abis itu kamis sampai jumat cari masalah, sabtu dan minggu perang, dari pada gue ikut geng yang gak jelas begituh, mending gue lebih milih jaga lilin 7 hari 7 malam dehh.

Komplek rumah gue makin kacau dengan keadaan geng-geng seperti itu, karena dengan adanya mereka, banyak banget mayoritas perumahan di komplek gue terutama di bagian temboknya selalu ada coretan nama-nama geng tersebut.

Untungnya rumah gue gak ada coretan-coretan nama geng, soalnya gue paling di takuti di komplek walaupun gue gak punya geng, kenapa? Bapak gue polisi, ibu gue polwan, adik gue polcik sedangkan gue preman pasar becek! Makanya gak ada yang berani cari masalah sama gue.


Mereka buat geng menurut gue cuman buang-buang waktu dan tenaga aja, yang ada bukannya hidup dapat banyak teman melainkan dapat banyak musuh dan masalah.

Kalau mau buat geng tuh yang elit sedikit dan keren gituh, inimah geng komplek perumahan yang suka perang bawa-bawa nama bapak mereka tampangnya kaya udah geng paling di takuti di dunia aja.

Sampai sekarang geng-geng keadaan mereka masih ada cuman udah jarang nongol lagi mungkin udah pada pensiun akan taubat.

Banyak kerugian yang di dapat komplek gue setelah muncul geng-geng seperti itu, yahh yang pertama tembok cat rumah penuh coretan akan nama geng-geng mereka dan sering banget ada keributan, sampe-sampe pak RT gue yang baru menjabat 1 bulan udah mau angkat tangan karena kepusingan untuk mengurusi masalah ini.

Gue lagi itu nanya ke salah satu geng yang paling berjaya atau berkuasa di wilayah komplek gue yaitu gengnya fahri (Semut Hitam).

‘’Rhi, tujuan loe buat geng ini sebenarnya apa sih untungnya?’’ tanya gue pada fahri.

‘’untungnya sih untuk menjadi yang paling kuat dan di takuti di wilayah komplek ini’’ ujar fahri.

‘’emang gak ada cara lain? Selain membuat geng?’’ kata gue.

‘’ahk loe mah gak gahul lif, pokoknya geng ini gak bisa di bubarin koma!, ehh salah maksudnya titik!’’ ujar fahri.

Setelah gue tau alasan temen-temen komplek gue buat geng dengan tujuan hanya untuk seperti itu, gue hanya bisa menjawab dan berfikir untuk mereka ‘’BODOH’’

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer