GengGuan
Entah kenapa gue
bingung, akhir-akhir ini banyak banget perubahan temen-temen gue di komplek.
Yang tadinya pendiem
sekarang banyak bacod gak jelas, dan yang tadinya bencong jadi makin bencong
dan ngelunjak.
Mungkin ini semua karena
perubahan dan pesatnya kemajuan ilmu teknologi yang membuat sifat perubahan,
yang tadinya kalem enjoy sekarang jadi serempet enjoy.
Di komplek perumahan gue
banyak banget temen-temen gue yang ingin berkuasa di wilayah ini, sampe-sampe
mereka buat perkumpulan alies geng yang namanya rata-rata serem-serem.
Ada yang namanya:
Buldok, Scorpion, Semut Hitam, dan masih banyak lagi.
Yang jadi pertanyaan gue
waktu itu, kenapa temen-temen gue rata-rata pada buat geng namanya dari nama
hewan? Gak ada yang dari nama keren atau beriwibawa gituh? Kaya macam: Aku Anak
Mamih, atau I Love Mom.
Mereka pada buat geng
tujuannya cuman buat ingin nguasain wilayah komplek, kenapa gak sekalian aja
wilayah Negara ini mereka kuasain biar makin di takuti.
Tapi yang buat gue jiji,
di antara geng temen-temen gue, yang gue tau mereka kalau lagi mau tempur alies
perang suka bawa-bawa nama bapak mereka masing-masing.
Jadi waktu malam
tepatnya pukul 10 malam, ada pertempuran geng Buldok vs geng Semut Hitam. Geng
buldok yang gue tau ketuanya itu bernama maliki dan ketua geng dari semut hitam
fahri.
Mereka tempur waktu
malam itu karena masalah anggota dari salah satu geng mereka berantem karena
gak kebagian sembako.
Masing-masing geng
mereka membawa 10 anggota dan tanpa bersenjata apapun alies tangan kosong.
Sebelum pertempuran
kedua geng itu mulai, perbincangan antara ketua masing-masing geng mereka pun
terjadi.
‘’fahri, maksud anggota
loe apa nonjok anggota gue sampe nangis 7 hari 7 malam?’’ ujar maliki selaku
ketua geng buldok.
‘’kata anggota gue,
anggota loe duluan yang cari masalah’’ ujar fahri.
Tak lama
berbincang-bincang akhirnya suasana semakin panas, dan tanpa basa-basi gengnya
maliki melontarkan kata-kata kepada gengnya fahri.
‘’woi semut hitam, kalau
berani dan punya nyali gak usah ngelawan anggota gue dari belakang, gue bilang
bapak gue tau rasa loe’’ ujar anggota geng maliki.
Anggota geng fahri pun membalas
ucapan dari geng maliki
‘’Gak takut gue sama
bapak loe, bapak gue jendral punya basoka, sekali tembak hancur loe semua’’.
Pertempuran geng mereka
akhirnya hanya adu mulut alies adu bacod yang bikin warga-warga sekitar bangun
dan ngusir mereka semua.
Beberapa hari dari
kejadian pertempuran itu, si maliki selaku ketua geng buldok mengajak gue untuk
ikut gengnya, gue pun menolak.
Gue menolak karena gue
males akan kegiatan geng nya yang bener-bener gak penting dan gak ada gunanya.
Masa hari senin sampai
rabu milok di tembok rumah orang dengan tulisan BULDOK, abis itu kamis sampai
jumat cari masalah, sabtu dan minggu perang, dari pada gue ikut geng yang gak
jelas begituh, mending gue lebih milih jaga lilin 7 hari 7 malam dehh.
Komplek rumah gue makin
kacau dengan keadaan geng-geng seperti itu, karena dengan adanya mereka, banyak
banget mayoritas perumahan di komplek gue terutama di bagian temboknya selalu
ada coretan nama-nama geng tersebut.
Untungnya rumah gue gak
ada coretan-coretan nama geng, soalnya gue paling di takuti di komplek walaupun
gue gak punya geng, kenapa? Bapak gue polisi, ibu gue polwan, adik gue polcik
sedangkan gue preman pasar becek! Makanya gak ada yang berani cari masalah sama
gue.
Mereka buat geng menurut
gue cuman buang-buang waktu dan tenaga aja, yang ada bukannya hidup dapat
banyak teman melainkan dapat banyak musuh dan masalah.
Kalau mau buat geng tuh
yang elit sedikit dan keren gituh, inimah geng komplek perumahan yang suka
perang bawa-bawa nama bapak mereka tampangnya kaya udah geng paling di takuti
di dunia aja.
Sampai sekarang
geng-geng keadaan mereka masih ada cuman udah jarang nongol lagi mungkin udah
pada pensiun akan taubat.
Banyak kerugian yang di
dapat komplek gue setelah muncul geng-geng seperti itu, yahh yang pertama
tembok cat rumah penuh coretan akan nama geng-geng mereka dan sering banget ada
keributan, sampe-sampe pak RT gue yang baru menjabat 1 bulan udah mau angkat
tangan karena kepusingan untuk mengurusi masalah ini.
Gue lagi itu nanya ke
salah satu geng yang paling berjaya atau berkuasa di wilayah komplek gue yaitu
gengnya fahri (Semut Hitam).
‘’Rhi, tujuan loe buat
geng ini sebenarnya apa sih untungnya?’’ tanya gue pada fahri.
‘’untungnya sih untuk
menjadi yang paling kuat dan di takuti di wilayah komplek ini’’ ujar fahri.
‘’emang gak ada cara
lain? Selain membuat geng?’’ kata gue.
‘’ahk loe mah gak gahul
lif, pokoknya geng ini gak bisa di bubarin koma!, ehh salah maksudnya titik!’’
ujar fahri.
0 komentar:
Posting Komentar